SENI RUPA
A.
Pengertian seni rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni
rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih
menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni
rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya
seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa
terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja
dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris
adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art
menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
B.
Seni rupa Islam
Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa
lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi
Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam
pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya
Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan
hingga sekarang.
Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan
prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa
yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam
perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan unsur kontemporer
seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan
inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.
Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi
sifat asli medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini,
perabotan. Dekorasi ini dikenal dengan istilah arabesque.
Peninggalan seni rupa Islam banyak berbentuk masjid, istana,
ilustrasi buku, dan permadani.
C.
Aliran-aliran Seni Rupa, Tokoh, dan Contoh Karya
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban
manusia.Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya
kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk mempermudah
cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.
Secara kronologis sejarah seni rupa
manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.Seni Rupa Timur Purba
a.Seni Mesir.
b.Seni Mesopotamia.
c.Seni Mediterania.
2.Seni Rupa Eropa Klasik.
a.Seni Yunani
b.Seni Romawi.
3.Seni Abad Pertengahan.
a.Seni Masa Pembenyukan
b.Seni Masa Gemilang.
c.Seni MAsa Kemunduran.
4.Seni Renaissance
a.Seni Renaissance.
b.Seni Barok.
c.Seni Rococo.
5.Seni Modern.
Para ahli berpendapat bahwa seni
rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang
disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui
Roma. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19
menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai
aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa. Perhatian manusia
cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan
pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam
bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di duniA perkembangan seni rupa lahir
aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang aliran -
aliran sebelumnya.
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada
tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang
pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak
hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan
seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati
masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan
semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern
dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques
Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David
melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang
bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk
mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya
terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan
Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan
serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN
AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran
Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai
manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan
emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
ü
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang
(sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
ü
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
ü
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
ü
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali
menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan
karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis
“Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi,
mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh
Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA,
artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu
yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang
dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa
lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja
alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan
keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme
selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh
pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun
lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda
dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya
cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah
dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan
untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis
pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas
Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans
Hall.
5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka
asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu
lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh
impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh
penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh
impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi
berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh
keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis
biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna
yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward
Degas dan Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan
karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal
yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme.
Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran
ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin,
Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang
melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan,
kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde,
W . Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang
artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan
berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti
pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul
membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai
tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De
Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna
Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari
pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre
Derain, Maurice de Vlaminc.
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne
yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola,
balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga
bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi
kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh
kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping
kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris
dll.
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan
diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran
Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
ü
Abstrak kubistis
yaitu
abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga.
Tokoh aliraran ini berasal dari
Rusia yaitu Malivich [1913]
ü
Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni
lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis
,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.
Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
10. Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai
reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu
temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan,
perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :
Ø
Carlo Carra
Ø
Buido Severini
Ø
Umbirto Boccioni
Ø
F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep
aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum
seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan
ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung
berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai
sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada
estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan
Tzara, Maron Janco dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar