Kamis, 21 Juni 2012

BIARLAH



Aku menenggak masa dengan jengah
Berayun di tengah – tengah derai air mata
Seakan diri tenggelam oleh buai nikmat dunia
Ragaku rapuh , bersatu dengan tawa manusia – manusia liar tanpa hati
Sementara aku menggigil , menikmati tawa mereka dengan caraku sendiri
Aku takut , hanya music malam yang mau mendengarku bernyanyi
Hingga aku terlelap oleh gema suaraku sendiri
Aku tak peduli , jika esok pagi mereka menusukku dengan belati